Minggu, 28 Juni 2009

MENYERAH SEBELUM PERANG GAYA SBY

Contoh nyata menyerah sebelum perang gaya SBY dkk adalah ketika ditetapkannya join produksi ExxonMobil bersama Pertamina untuk produksi di blok Cepu, penetapan ini sungguh sangat menyakitkan rakyat. Sikap menyerah SBY dkk sangat kental karena penetapan ini dilakukan beberapa saat sebelum kedatangan juragan-nya SBY, menlu AS ketika itu, Condoleeza Rice ke Jakarta, hal ini dilakukan SBY dan anak buahnya agar ketika juragan datang tidak ada lagi masalah yang mengganjal, agar juragan senang.
Disini sangat-sangat jelas betapa SBY dkk terlalu tunduk kepada kepentingan pihak asing khususnya AS, padahal bila hanya diberikan kepada Pertamina, Pertamina sangat mampu melakukannya sendiri tanpa ExxonMobil.
Dari join produksi yang sesat ini, kemudian mencuat kasus Floating Storage. Negara berpotensi mengalami kerugian sangat hebat akibat pihak ExxonMobil sangat boros, antara lain untuk proyek Floating Storage ini yang seharusnya tidak diperlukan mengapung di laut tapi cukup di darat dengan biaya jauh lebih murah.
Yang lebih membuat sangat-sangat kesal, menurut Hestu Bagyo (mantan Dirut Pertamina EP Cepu) ternyata tidak ada equal treatment dalam join produksi ini, ExxonMobil dan Pertamina bukan sebagai mitra tapi seperti atasan-bawahan dimana Pertamina sebagai bawahan Exxon, semuanya diatur oleh Exxon, tentunya ini sangat merugikan dan membuat kita sangat terhina.